BRMP Hortikultura Selenggarakan Bimtek Praktik Penggunaan Kit Depat Huanglongbing
Kabupaten Sambas merupakan sentra produksi jeruk terbesar di Kalimantan Barat yang berkontribusi sebesar 70% produksi jeruk di provinsi ini. Jenis jeruk yang banyak dibudidayakan oleh petani adalah Jeruk Siam Pontianak dan Keprok Terigas. Produksi jeruk di Kabupaten Sambas beberapa tahun terakhir mengalami penurunan akibat serangan penyakit Huanglongbing/CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Penyakit CVPD dikenal sebagai silent killer yang dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 90%.
BRMP Hortikultura telah menghasilkan teknologi berupa kit pendeteksi dini serangan penyakit Huanglongbing yang dikenal dengan Kit Depat HLB. Kit ini telah mendapatkan paten sejak tahun 2018 dengan keunggulan berbiaya murah, mendeteksi secara cepat, portable, dan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bakteri Candidatus Liberibacter asiaticus penyebab penyakit Huanglongbing. Guna mendukung pengendalian penyakit Huanglongbing di Kabupaten Sambas, BRMP Hortikultura mengadakan bimbingan teknis praktik penggunaan Kit Depat HLB sebagai bagian dari kegiatan Competitive Grant, ICARE.
Bimtek dilaksanakan Selasa, 2 Desember 2025 di Citrus Center Kecamatan Tebas dengan melibatkan 80 orang yang terdiri dari petani, penangkar, penyuluh, dan fasilitator lapang kegiatan ICARE Kabupaten Sambas. Materi disampaikan oleh Tim BRMP Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Bimtek dilaksanakan dengan praktik langsung penggunaan Kit Depat HLB. Dari 25 sampel yang dibawa oleh peserta, hampir 90% teridentifikasi positif CVPD. Petani merasakan manfaat Kit Depat HLB ini sebagai langkah preventif penanggulangan dampak kerugian lebih besar CVPD. Ke depan, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Segarau Bangun Tani di Kecamatan Tebas akan menjadi distributor Kit Depat HLB yang akan diproduksi oleh KPRI Citrus BRMP Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika.
#sambas
#kalimantanbarat
#jeruk
#klinikmodernisasipertanian
#kmp
#brmp
#agromodern
#kementerianpertanian
#swasembadapangan